Monday, July 11, 2011

Travlling is Posible

Jika bertanya hal apa yang menjadi impian kamu? Tidak jarang orang menjawab “keliling dunia”. Tapi sayangnya sebagian orang memposisikan impian mereka ke tempat yang sulit untuk di jangkau. Selama ini sebagian orang mungkin berpikir diperlukan dana yang sangat besar atau pun harus menjadi kaya dulu untuk menjangkau impian mereka keliling dunia. Hal itu tentu saja tidak salah karena untuk keliling dunia atau pelesir ke luar negeri memang memerlukan biaya yang RELATIF besar.
            Lalu, adakah solusi bagi mereka yang memiliki impian dan keinginan untuk liburan ke luar negeri dengan biaya yang seminimal mungkin? Tentu saja ADA. Karena menurut hemat saya liburan itu menawarkan berbagai kemungkinan pilihan dan kesenangan yang berbeda bagi tiap orang, sekalipun destinasi liburan itu sama. Ada sebagian orang yang suka kemudahan dan kenyamanan sehingga lebih suka menyerahkan segala tetek-bengek urusan liburannya ke travel agent. Semua urusan mulai pengurusan dokumen, tiket pesawat, akomodasi, tour, transportasi, makan serta agenda selama liburan travel agent yang mengatur. Jadi istilahnya tinggal tunjuk paket liburan, bayar dan duduk. Namun sayang tidak semua orang bisa menikmati liburan jenis ini karena menurut saya harga paket liburan yang di tawarkan sangat mahal. Kemudian ada tipe orang yang lebih suka mengurus sendiri keperluan selama liburannya atau biasa disebut independent traveller. Seiring perkembangannya jenis jenis independent traveler sendiri berkembang karena luasnya pilihan aspek pendukung liburan itu sendiri. Jenis independent traveller yang paling umum adalah Backpacking. Saya pribadi selalu memilih backpacking sebagai pilihan pelesir ke luar negeri secara murah. Oleh karenanya disini saya akan membahas mengenai backpacking dan beberapa tips backpacking yang telah saya terapkan sendiri.
            Tiap orang memiliki definisi yang berbeda mengenai backpacking, bahkan sudah ada konsensus tentang definisi resmi backpacking ini. Di sini, saya mencoba untuk mengemukakan definisi backpacking saya sendiri sehingga definsi ini tidak bersifat mutlak dan bersifat terbuka sesuai dengan penafsiran masing-masing. Menurut saya backpacking adalah cara menikmati liburan yang berorientasi efisiensi dana sehingga diusahkan semua lini pengeluaran selama liburan ditekan seminimal mungkin. Orang yang melakukan backpacking disebut backpacker. Mereka sebisa mungkin mengatur rencana liburan mulai dari perencanaan, persiapan dan eksekusi secara mandiri karena dengan mengatur sendiri secara otomatis backpacker bisa fleksibel dalam memilih keperluan mereka selama liburan sesuai dana yang dipersiapkan. Berikut ini ada ebebrapa tips backpacking yang mudah-mudahan membantu para pembaca yang tertarik dan merintis jalan sebagai backpacker.
  1. Tentukan destinasi liburan yang akan dikunjungi jauh-jauh hari. Setelah destinasi ditentukan carilah informasi mengenai spot-spot dan atraksi wisata yang must see atau yang menjadi daya tarik bagi backpacker.
  2.  Khusus untuk yang merencanakan backpacking ke luar negeri, persiapkan dahulu dokumen-dokumen yang diperlukan terutamanya passport. Sebagian negara juga mengharuskan persyaratan visa bagi warga indonesia yang ingin berkunjung ke negaranya. Visa adalah semacam izin masuk ke suatu negara yang bisa di urus ke kedutaan besar negara tujuan ataupun yang bisa diperoleh saat sampai di negara tujuan yang biasa disebut dengan Visa on Arrival (VOA). Namun untuk negara ASEAN pada umumnya tidak mengharuskan persyaratan visa. 
  3. Booking lah tiket pesawat jauh-jauh hari di saat periode promo yang ditawarkan maskapai penerbangan untuk mendapatkan harga termurah. Tiket pesawat merupakan lini pengeluaran yang paling tidak pasti dalam backpacking. Kalau dapat murah ya bisa murah sekali ataupun mahal sekali. Untuk itu lah sebisa mungkin saya selalu membooking dan merencanakan destinasi backpacking jauh-jauh hari. Hasilnya, saya bisa mendapatkan tiket one way Jakarta-Ho chi minh city seharga Rp. 115.000,- . Maskapai-maskapai yang biasa menawarkan promo terjangkau biasanya adalah maskapai low cost carrier seperti airasia ( www.airasia.com ) , Tiger air ( www.tigerairways.com ) dan jetstar ( www.jetstar.com ). Oh ya ada baiknya menyiapkan lebih dari satu alternatif destinasi untuk jaga-jaga jika tidak tersedia promo tiket pesawat untuk tujuan yang diincar.
  4. Susunlah itinerary backpacking secara terperinci. Informasi-informasi yang diperlukan untuk menyusun itinerary ini bisa diperoleh di internet ataupun buku panduan perjalanan seperti lonely planet, rough guide atau pun buku-buku panduan perjalanan berbahasa indonesia yang sekarang makin banyak di temui. Berikut ini adalah beberapa informasi-informasi vital yang diperlukan dalam menyusun itinerary backpacking.
  5. Tujuan wisata yang akan dikunjungi, Bagaimana mencapai lokasi dan berapa dana yang diperlukan untuk menikmati lokasi wisata yang di maksud
  6. Transportasi. Informasi yang diperlukan berupa Jenis moda transportasi termurah untuk mencapai lokasi, jadwal keberangkatan moda transportasi serta waktu tempuh yang diperlukan untuk mencapai lokasi wisata
  7. Penginapan. Hostel atau pun guesthouse merupakan pilihan yang biasa diambil backpacker selama liburan mereka. Bagi saya pribadi sebuah guesthouse ataupun hostel harus lah memiliki reputasi yang baik dari sesama backpacker, lokasi strategis dan tentunya sesuai untuk kantong.hehehe. untuk mengetahui itu semua saya bisa membaca review dari sesama backpacker di www.tripadvisor.com . Disana tercantum beberapa review, penilaian serta pemeringkatan hostel ataupun guesthouse oleh pengunjung. Tentu saja, saya selalu memprioritaskan pilihan kepada penginapan yang berperingkat tinggi dan dengan harga terjangkau tentunya. Bagi yang pergi di periode high sesion, ada baiknya setelah memiliki pilihan penginapan, booking lah hostel secara online di www.hostel.com, www.hostelbooker.com, www.hostelworld.com ataupun www.agoda.com. Dimungkinkan juga menginap secara gratis dengan memanfaatkan jaringan komunitas backpacker seperi di www.couchsurfing.com dan www.hospitalityclub.com
Dari sana dapat disusun itinerary perhari serta estimasi budget yang diperlukan. Dan jangan lupa, diusahakan membawa 30% dana cadangan dari jumlah perkiraan budget yang kita susun
  1. Persiapkan perlengkapan selama backpacking. Perlengkapan yang biasa saya bawa diantaranya backpack, pakaian, peralatan mandi, kemera untuk dokumentasi (narsis-narsis), obat-obatan, mp3 player ataupun buku bacaan sebagai hiburan terutama saat delay pesawat, charger sesuai dengan peralatan elektronik yang di bawa, buku catatan kecil untuk mencatat hal menarik serta special tool yang disesuaikan dengan destinasi backpacking. Pelajari dulu kondisi tujuan wisata terutama iklim dan kelembaban pada saat beckpecke karena ini berpengaruh terhadap jenis perlengkapan yang kita bawa terutama pakaian. Ga lucu dunk kalo pergi ke eropa bawa mantel bulu saat saat musim panas.
  2. Periksalah semua kelengkapan dokumen, tiket serta form bookingan penginapan dan perlengkapan di bawa.
  3. Kadang dalam pelaksanaanya terdapat ketidaksesuaian dengan perencanaan baik dalam hal budget dan itinerary. Untuk itulah diperlukan kematangan kita dalam mengambil keputusan ebrdasarkan beberapa pertimbangan. Bagi saya pribadi keputusan yang dibuat biasanya berdasarakan pertimbangan budget, kondisi fisik serta seberapa besar kemungkinan ketidakakuratan antara perkiraan dan kenyataan. Saat saya di Ho chi minh city saya lebih memilih membeli paket wisata yang ditawarkan penginapan ataupun travel agent lokal daripada mengeksplor sendiri karena pertimbangan minimnya pengetahuan medan yang berefek terhadap kemungkinan penggelembungan budget. Lain kali saat perjalanan dari Krabi, Thailand ke Kuala lumpur, Malaysia saya juga lebih memilih membeli open ticket terusan dari travel agent di Krabi daripada menjalankan rencana awal saya untuk membeli tiket go show dari terminal ke terminal bus karena pertimbangan resiko yang berakibat terhadap penggelembungan dana seperti yang saya sebutkan tadi.

            Finally, saya tekankan bahwa modal utama backpacking adalah keberanian, keterbukaan serta management diri. Kesannya backpacking memang beresiko tapi dibalik apapun yang terjadi dengan kita akan selalu ada orang baik yang kita temui di perjalanan, yang akan mengulurkan tangan untuk  menolong kita, berbagi dan mewarnai kisah perjalanan kita. So, Happy Backpacking and spread your wings

No comments:

Post a Comment