Terus apa dong? Ya, karena gw mau backpacker-an. Istilah kerennya sih begitu. Gimana nggak senang , wong gw beli tiketnya dari jaman Firaun SD #lebay ... hehehehehehe
19 Mei 2011 , Perang di mulai ...
Seperti biasa, malam sebelum pergi pasti gw kurang tidur karena otak sudah ngelayap ke tempat liburan. Pagi-pagi buta di 19 Mei, gw sudah bangun. Padahal pesawat Jakarta - Ho Chi Minh baru jam 5 sore. Loh kok pagi buta sudah bangun? Biasa cuy, gw kerja dulu buat mengirit waktu cuti.
Pagi itu gw siap berangkat ke kantor. Dibalut stelan jeans dan batik, gaya casual etnic—ini sih istilah gw sendiri. Sebenarnya agak rempong gw berangkat dari kantor ke bandara karena tiga alasan berikut.
19 Mei 2011 , Perang di mulai ...
Seperti biasa, malam sebelum pergi pasti gw kurang tidur karena otak sudah ngelayap ke tempat liburan. Pagi-pagi buta di 19 Mei, gw sudah bangun. Padahal pesawat Jakarta - Ho Chi Minh baru jam 5 sore. Loh kok pagi buta sudah bangun? Biasa cuy, gw kerja dulu buat mengirit waktu cuti.
Pagi itu gw siap berangkat ke kantor. Dibalut stelan jeans dan batik, gaya casual etnic—ini sih istilah gw sendiri. Sebenarnya agak rempong gw berangkat dari kantor ke bandara karena tiga alasan berikut.
Satu, gw harus bawa perabotan lenong gw ke kantor—koper dan tetek bengeknya. Whatt?? KOPER???? Karena satu dan lain hal gw memutuskan bawa koper. Jadi ceritanya diganti, KOPER-AN not BACKPAKER-AN.
Alasan kedua, sebenarnya tidak ada yang salah dengan yang gw bawa, hanya saja krn gw naik bus way sehingga tidak semudah yang kau bayangkan. Kalau gw naik taksi mau abis berapa dari Pasar Rumput – Grogol, silahkan dihitung sendiri, lho?! Kalau busway kan cukup dengan tiga ribu lima ratus perak. Irit.
Nah, alasan gw terakhir kalau dari Grogol - Bandara gw ga dapat Damri karena memang nggak ada, mau nggak mau harus naik taksi. Diikhlaskan saja. Alasan-alasan tersebutlah yang sebenernya membuat gw males ke kantor dulu , tapi berhubung gw mau irit cuti dan uang, ya terima nasib #kere .
Ok, lanjut... Akhirnya jam menunjukan pukul 2. Langsung cuy gw ganti kostum; T-Shirt , celana kargo and sendal jepit plus jangan lupa kacamata item. Gaya euy, tapi bawa koper. Gubrakk., sakarepmuwis.
Ok, lanjut... Akhirnya jam menunjukan pukul 2. Langsung cuy gw ganti kostum; T-Shirt , celana kargo and sendal jepit plus jangan lupa kacamata item. Gaya euy, tapi bawa koper. Gubrakk., sakarepmuwis.
Bermodalkan tiket yang gw beli dari tahun jebot (6 bulan sebelumnya) dengan hanya Rp 100.000 untuk Jakarta - Ho chi Minh gw beranikan diri menginjak terminal 2 Soeta . Yipyi, setibanya di Soeta tanpa proses berbelit gw bisa chek in dengan mudah , isi card imigrasi dengan cepat (karena sudah beberapa kali *sombong*) dan langsung antri buat di cap. (oh ya, mulai januari 2011 NPWP tidak berlaku jadi loe nggak usah ke loket pembebasan fiskal).
Ketika masuk antrian, bujug, panjang benar karena banyak orang akan berangkat umroh. Mulai dari Ibu-ibu, bapak-bapak, sampai nini-nini dan aki-aki. Hampir 40 menit gw ngantri. Hufttt, rasanya mau jedotin kepala ke tembok. Tapi aneka tingkah orang yang sedang antri mengurungkan niat gw untuk jedotin kepala ke tembok. Jadi ngakak sendiri kalau ingat itu. Ada yang ngupil, ber-BBM-an ria , manyunin bibirnya , ada yang ribet ngakalin air mineral mau simpen dimana yah ?? wkkwkw, ketahuan lah lah bu mau diumpetin dimana juga. Dan aneka polah standar orang-orang bete yang sedang menunggu.
Ketika masuk antrian, bujug, panjang benar karena banyak orang akan berangkat umroh. Mulai dari Ibu-ibu, bapak-bapak, sampai nini-nini dan aki-aki. Hampir 40 menit gw ngantri. Hufttt, rasanya mau jedotin kepala ke tembok. Tapi aneka tingkah orang yang sedang antri mengurungkan niat gw untuk jedotin kepala ke tembok. Jadi ngakak sendiri kalau ingat itu. Ada yang ngupil, ber-BBM-an ria , manyunin bibirnya , ada yang ribet ngakalin air mineral mau simpen dimana yah ?? wkkwkw, ketahuan lah lah bu mau diumpetin dimana juga. Dan aneka polah standar orang-orang bete yang sedang menunggu.
Akhirnya bisa lolos dari antrian dan meluncurlah gw ke gate 6. Menyapukan mata gw, seprtinya banyak juga yang ingin liburan ke Ho chi minh .
Setelah nunggu 30 menit akhirnya gw boarding juga dan langsung molorr. (akibatsemalamkurangtidur ) Lumayan gw menghabiskan waktu 2 jam di pesawat dengan tidur. Bangun – bangun, di kiri kanan gw udah ada dua bidadari. Sebelah kanan nggak tahu orang mana, Vietnam atau China. Dan di sebelah kiri gw orang indonesia keturunan China (jadi kayak perkenalan klopencapir J). Oh ya, gw Cuma sempat kenalan dengan yang disebelah kiri. Sherly namanya. Adek-adek banget gayanya but she's funny. Lumyan gw ngabisin waktu ngobrol sampai landing. Dia sempat ngasih gw nomor HP dan alamat email. Sialnya ilang tuh catatan dan sampai sekarang lost contact deh.
Ho Chi Minh.. i’m coming.... finally, gw mendarat cuyy . Setelah cap imigrasi gw langsung ke loket pemesenan taksi. Oh ya guys, lebih baik pesan taksi dari dalam bandara tarifmya hanya USD 8.00 diantar sampai tujuan dari pada cari taksi di luar bandara. Taksipun datang dan siap mengantar gw ke hostel yang beralamat di Pham Ngu Lao St Dist 1 .” MYMYHOSTEL” yang sudah gw booked dari Jakarta dengan rate USD 10 per malam. Gw ambil yang private double karena join backpaker dari Bandung alias temen gw heheheh....
Setelah nunggu 30 menit akhirnya gw boarding juga dan langsung molorr. (akibatsemalamkurangtidur ) Lumayan gw menghabiskan waktu 2 jam di pesawat dengan tidur. Bangun – bangun, di kiri kanan gw udah ada dua bidadari. Sebelah kanan nggak tahu orang mana, Vietnam atau China. Dan di sebelah kiri gw orang indonesia keturunan China (jadi kayak perkenalan klopencapir J). Oh ya, gw Cuma sempat kenalan dengan yang disebelah kiri. Sherly namanya. Adek-adek banget gayanya but she's funny. Lumyan gw ngabisin waktu ngobrol sampai landing. Dia sempat ngasih gw nomor HP dan alamat email. Sialnya ilang tuh catatan dan sampai sekarang lost contact deh.
Ho Chi Minh.. i’m coming.... finally, gw mendarat cuyy . Setelah cap imigrasi gw langsung ke loket pemesenan taksi. Oh ya guys, lebih baik pesan taksi dari dalam bandara tarifmya hanya USD 8.00 diantar sampai tujuan dari pada cari taksi di luar bandara. Taksipun datang dan siap mengantar gw ke hostel yang beralamat di Pham Ngu Lao St Dist 1 .” MYMYHOSTEL” yang sudah gw booked dari Jakarta dengan rate USD 10 per malam. Gw ambil yang private double karena join backpaker dari Bandung alias temen gw heheheh....
Sepanjang perjalanan, owhhhhh... Ho chi Minh ternyata kota yang semrawut. Banyak kendaraan berseliweran dengan suara klakson bersahutan. What a crowded city... Setelah 20 menit akhirnya sampai juga gw di taman and taksi pun berhenti. Kami diminta turun. Gw tanya supir taksinya. Hotel saya mana? Where is my hotel?! Masa gw diantar ke taman? Si sopir pun menunjuk jalan yang di depan taman. Itu jalan hotelnya. Hotelnya mana? I need my hotel, not the street! Dia jawab dengan bahasa tubuh. Oh damnnnn.. migren langsung gw ... “Where is my hotelll???”
WARNING!!! Jangan pernah gunakan bahasa tubuh jika anda tidak saling mengerti. Minta tolonglah pada orang sekitar sebagai penerjemah kilat.. hehehe
No comments:
Post a Comment